Pengertian Tobat,Wara’,Zuhud,Qanaah,dan Amanah
1.Menurut Sahl bib Abdillah at-Tustari,TOBAT adalah mengganti perbuatan tercela dengan perbuatan terpuji.Hal ini tidak dapat terealisasi kecuali menyediri,diam,dan makan makanan yang halal.
2.WARA’ adalah meninggalkan setiap perkara syubhat (yang masih samar),
termasuk meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.Maksudnya adalah meninggalkan perkara mubah yang berlebihan.
3.secara bahasa,Zuhud berasal dari kata zahada yang artinya berpaling dan meninggalkan atau menyendiri.Sementara,kata Azzahidu wa Zahadati yang juga akar kata Zuhud,berarti meninggalkan sesuatu dengan mengharap akhirat,atau meninggalkan sesuatu karena kehinaan baginya.
4.Secara bahasa,Qanaah artinya cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah Swt.Adapun menurut istilah,Qanaah adalah rela dan cukup dengan apa yang dimiliki,serta menghindari rasa tidak puas terhadap pemberian dari Allah Swt.Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan jauh dari sifat serakah atau tamak.
5.Amanah menurut bahasa artinya sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain.Definisi Amanah tersebut memberikan pengertian bahwa setiap amanah selalu melibatkan dua belah pihak,yaitu pemberi amanah dan penerima amanah.
2.WARA’ adalah meninggalkan setiap perkara syubhat (yang masih samar),
termasuk meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.Maksudnya adalah meninggalkan perkara mubah yang berlebihan.
3.secara bahasa,Zuhud berasal dari kata zahada yang artinya berpaling dan meninggalkan atau menyendiri.Sementara,kata Azzahidu wa Zahadati yang juga akar kata Zuhud,berarti meninggalkan sesuatu dengan mengharap akhirat,atau meninggalkan sesuatu karena kehinaan baginya.
4.Secara bahasa,Qanaah artinya cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah Swt.Adapun menurut istilah,Qanaah adalah rela dan cukup dengan apa yang dimiliki,serta menghindari rasa tidak puas terhadap pemberian dari Allah Swt.Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan jauh dari sifat serakah atau tamak.
5.Amanah menurut bahasa artinya sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain.Definisi Amanah tersebut memberikan pengertian bahwa setiap amanah selalu melibatkan dua belah pihak,yaitu pemberi amanah dan penerima amanah.
Komentar
Posting Komentar