Pelanggaran Pedoman Liputan_Teknik Wawancara Dan Reportase (Pertemuan ke-10)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Diblog kali ini saya akan menunjukan pelanggaran pedoman liputan sebagaimana telah dijelaskan pada pertemuan ke sepuluh mata kuliah teknik wawancara dan reportase.

Seperti yang kita tahu pedoman liputan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan media maupun Jurnalis, dimana ini juga sebagai salah satu rules agar liputan yang disampaikan maksimal. Perhatian khusus terhadap pedoman ini harus diterapkan dengan baik, karena setiap liputan mempunyai perbedaan pedoman serta agar tidak terjadi pelanggaran dalam peliputan. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pelanggaran dalam peliputan bahkan dalam berita.

Seperti diikutip dari website Aliansi Jurnalis Independen "Ada beberapa contoh tindakan jurnalis yang dinilai tidak sesuai KEJ. Antara lain, jurnalis yang mencecar dengan pertanyaan "bagaimana perasaan Anda”, “Apa Anda punya firasat sebelumnya" dll., kepada seseorang yang keluarganya menjadi korban kecelakaan". Dari contoh kecil seperti ini jurnalis harus memperhatikan kode etik jurnalistik. 

Selain contoh diatas masih banyak pelanggaran terhadap pedoman peliputan, tentunya hal ini juga melanggar kode etik jurnalistik.  

Data diatas menunjukkan banyak sekali pelanggaran yang dilaporkan, hal itu tidak akan terjadi jika perusahaan media dan jurnalis memperhatikan pedoman disetiap liputan dan kode etik jurnalistik. 

Dimana secara hukum mengacu kepada Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers dan Undang Undang No 32 tahun 2002 tentang Penyiaran. 

Untuk etika, rujukan utamanya adalah pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang disahkan Dewan Pers tahun 2006 dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS yang dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). 

Nama : Imam Syafi'i

NIM : 1940210024

Kelas : KPI A3

Mata kuliah : Teknik Wawancara Dan Reportase

Dosen : Ibu Primi Rohimi, S.sos, M.S.I.

Instansi : Institut Agama Islam Negeri Kudus